Aplikasi Lubang Resapan Biopori sebagai Solusi Limbah Organik Sayuran di Kabupaten Bantaeng
Abstract
Sampah organik erat kaitannya dengan lingkungan yang memberikan gambaran kesehatan lingkungan hidup ekosistem. beberapa kasus, terdapat lingkungan yang tidak sehat akibat terjadinya bencana alam, masalah lingkungan, kepunahan keanekaragaman hayati. Salah satu wilayah di Kabupaten Bantaeng adalah wilayah Loka yang terkenal dengan budidaya tanaman sayuran karena mampu menyuplai kebutuhan masyarakat kota Bantaeng dan sekitarnya. Namun terjadi perilaku pembuangan sampah organik tidak pada tempatnya. Belum adanya teknik pengolahan sampah organik yang tepat, membuat pencemaran lingkungan kian terjadi ditambah lagi dengan adanya polusi udara akibat membakar sampah. Saat ini teknik pemanfaatan dan penanggulangan sampah organik yang dilakukan diantaranya pembuatan pupuk kompos, pembuatan pupuk cair dan pembuatan lubang resapan biopori untuk penampungan sampah. Teknik Biopori merupakan kegiatan dengan tujuan memanfaatan ruangan atau pori dibentuk oleh makhluk hidup, seperti mikroorganisme tanah dan akar tanaman untuk menyuburkan tanah. Metode pelaksaan pengabdia ini dimulai dengan persiapan kunjungan awal ke lokasi, pelaksaan kegiatan, pre-test, penyuluhan dilengkapi demonstrasi, melakukan monitoring serta evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian serta monev menunjukkan respon yang sangat baik dari masyarakat yang ditandai dengan keterlibatan langsung dalam perakitan instalasi biopori dengan pipa PVC bekas. Memberikan saran untuk memperbesar lubang resapan dan tertarik untuk menjaga limbah organik sayuran. Bahkan diantaranya mulai menghasilkan pupuk kompos setiap bulannya agar menambah nilai ekonomi desa Loka secara berkelanjutan.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.