Kandungan Gula dan Pati pada Tanaman Rumput Tropis dan Hubungannya terhadap Utilisasi Nutrien secara In Vitro
Abstract
Pakan ternak ruminansia sebagian besar terdiri dari hijauan yang mengandung karbohidrat struktural berupa serat kasar (hemiselulosa dan selulosa) dan karbohidrat non struktural (gula, pati) yang mudah terfermentasi menjadi Volatile Fatty Acids (VFA), CH4 dan CO2. VFA merupakan sumber energi metabolisme penting bagi ternak ruminansia dan sumber rantai karbon untuk sintesis mikroba karena VFA mampu memasok 55-60% dari energi yang dibutuhkan oleh ternak. Gula dan Pati dalam tanaman pakan merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai sumber energi. Kandungan gula dan pati pada tanaman secara tidak langsung memberikan informasi mengenai kecernaan suatu bahan pakan. Namun, kajian gula dan pati pada tanaman rumput tropis di Indonesia belum menyeluruh. Oleh karena itu, perlu adanya suatu studi yang memberikan gambaran pemetaan kontribusi gula dan pati pada kecernaan in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara gula dan pati pada beberapa rumput tropis terhadap kecernaan dan karakteristik fermentasi in vitro. Gula dan pati dianalisis berdasarkan metode antrone dan hidrolisis asam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Ada tiga perlakuan yang diuji dalam penelitian ini, yakni Pennisetum purpureum (T1), Panicum maximum var.gatton (T2), dan Brachiaria decumbens (T3). Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kecernaan bahan kering (DMDi), kecernaan bahan organik (OMDi), dan produksi gas metan. Data diuji menggunakan analisis varians (ANOVA), jika ada perbedaan nyata yang dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasilnya menunjukkan bahwa gula dan pati berkorelasi positif dengan semua parameter dan dapat menjadi indikator untuk fermentasi nutrien secara in vitro

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.