Uji Efektivitas Teknologi Bioamelioran pada Fase Vegetatif Tanaman Jagung Pulut Lokal Sulawesi Selatan Di Lahan Kering
Abstract
Penanaman jagung pulut di Sulawesi Selatan biasanya dilakukan di lahan kering. Namun keberadaan jagung pulut local mulai tergeser dengan adanya jagung pulut unggul nasional. Pergeseran tersebut disebabkan keengganan petani dalam penanaman sebab jagung tersebut produksinya rendah hanya 1-2 ton/ha, bentuk batangnya tinggi dan mudah terserang hama dalam penyimpanan. Olehnya itu perlu dilakukan upaya peningkatan produksi jagung di lahan kering dengan peningkatan kesuburan tanah yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman jagung pulut menggunakan pembenah tanah bioamelioran. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas pemberian bioamelioran pada fase vegetative tanaman jagung pulut lokal khususnya pada lahan kering yang minim unsur hara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri atas 5 perlakuan. masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 15 unit penelitian. Perlakuan tersebut yaitu po = Kontrol (tanpa pupuk), , , p1 = 1 NPK, p2 = 1 NPK + 1 Bioameliora, p3 = ¾ NPK + 1 Bioamelioran, p4 = ½ NPK + 1 Bioamelioran. Hasil yang diperoleh adalah perlakuan 1 NPK + 1 Bioamelioran memberikan pertumbuhan terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, tetapi hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tersebut berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya. Nilai RAE ≥ 95% yang berarti perlakuan ¾ NPK + 1 bioamelioran dan ½ NPK + 1 Bioamelioran lebih efektif digunakan dibanding perlakuan 1 NPK + 1 bioamelioran. Kesimpulan dari penelitian ini; 1) Pemberian 1 NPK + 1 Bioamelioran memberikan pertumbuhan tertinggi tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya, 2) Pemberian Bioamelioran dapat mensubtitusi penggunaan pupuk NPK.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.