https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/issue/feed Journal Gallus Gallus 2025-05-30T07:36:17+00:00 Fitriani [email protected] Open Journal Systems <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jurnal Gallus Gallus (e-ISSN 2985-640X)</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> diterbitkan tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Maret, Juli dan November oleh Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, fokus pada hasil penelitian dan kajian bidang Peternakan. </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Objek penelitian yang meneliti hewan termasuk ternak sapi, kerbau, domba, babi, kuda, dan unggas serta tidak terbatas pada sistem produksi hewan, pemuliaan hewan dan genetika, fisiologis dan reproduksi hewan, teknologi nutrisi dan pakan ternak, teknologi produk hewan, bioteknologi hewan, perilaku dan kesejahteraan hewan, lingkungan hewan dan sosial ekonomi bidang peternakan.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></p> <p>&nbsp;</p> https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/601 Dampak Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur pada Masyarakat di Desa Tompo Kecamatan Barru Kabupaten Barru 2025-05-04T11:32:37+00:00 Arini Subir [email protected] Nurjannah Bando [email protected] Ahmad Wadi [email protected] <p>Usaha peternakan merupakan usaha yang memberikan peranan besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Ayam ras petelur adalah ayam betina dewasa yang dipelihara untuk dimanfaatkan telurnya. Telur ayam ras yang tersedia paling banyak dan harga terjangkau dibandingkan harga telur ayam kampung dan itik. Sehingga adanya peternakan akan menimbulkan dampak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) Dampak ekonomi dari adanya usaha peternakan ayam ras petelur di Desa Tompo Kecamatan Barru Kabupaten Barru, (2) Dampak sosial dari adanya usaha peternakan ayam ras petelur di Desa Tompo Kecamatan Barru Kabupaten Barru, (3) Dampak lingkungan dari adanya usaha peternakan ayam ras petelur di Desa Tompo Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode <em>puposive sampling</em> pada masyarakat,&nbsp; sampel didapatkan dari hasil rumus slovin 80 orang/responden. Data yang diperoleh diolah dengan skala likert berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dengan adanya peternakan ayam ras petelur membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat seperti buruh ternak dan pedagang telur. Serta terpenuhinya kebutuhan protein hewani dengan mudah dan harga terjangakau (2) Pemilik peternakan selalu memberikan bantuan sosial ke masyarakat sekitar (3) Suhu udara di Desa Tompo Kecamatan Barru Kabupaten Barru tidak tercemar dengan tingkat kelembaban 66% dan pH air 7,15% yang termasuk netral dan layak digunakan sehari-hari serta suara ayam dari peternakan tidak mengganggu masyarakat.</p> 2025-05-04T11:32:37+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/375 Pengaruh Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica Papaya) Pada Pakan Puyuh Terhadap Ketebalan Cangkang dan Indeks Kuning Telur Burung Puyuh (Coturnix-Coturnix Japonica) 2025-05-16T11:56:27+00:00 Ananda Anugrah Ramadhan [email protected] Intan Dwi Novieta [email protected] rasbawati rasbawati [email protected] <p>Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan K0 (sebagai kontrol), K1 (1%), K2 (3%) dan K3 (5%). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 sekat pengamatan dimana pada masing-masing sekat terdapat 10 ekor. Jadi total pengamatan 120 ekor. Perlakuan penambahan tepung daun pepaya (<em>Carica papaya</em>) didalam ransum berpengaruh (&lt;0,05) terhadap intensitas warna kuning pada kuning telur dan ketebalan cangkang telur burung puyuh dengan nilai rata-rata ketebalan cangkan telur tertinggi yaitu 0,21 mm serta pemberian tepung daun pepaya pada tingkat 3% dalam ransum puyuh serta perlakuan P2 dengan pemberian tepung daun pepaya 3% dari jumlah pakan yang paling tinggi dibandingkan dengan tingkat pakan daun pepaya lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa pakan daun pepaya pada tingkat 3% memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap intensitas warna kuning pada kuning telur burung puyuh.</p> 2025-05-16T11:49:40+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/374 Tingkat Keempukan dan Daya Ikat Air pada Daging Burung Puyuh yang Diberi Pakan Kulit Kentang (Solanum Tuberosum) pada Level yang Berbeda 2025-05-16T12:04:56+00:00 Maslansyah Maslansyah [email protected] Nurul amin [email protected] rasbawati rasbawati [email protected] <p>Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung Kulit Kentang (<em>Solanum tuberosum</em>) pada pakan terhadap tingkat keempukan dan daya ikat air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan. Perlakuan P0 (sebagai kontrol), P1, P2 dan P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 20 unit pengamatan. Adapun perlakuan yang diterapkan yaitu, P0 : Tanpa Perlakuan Kontrol 0%, P1 : Tepung kulit kentang3% dari jumlah pakan, P2 : Tepung kulit kentang6% dari jumlah pakan, P3 : Tepung kulit kentang9% dari jumlah pakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung kulit kentang pada pakan puyuh. Adapun perlakuan terbaik pada tingkat keempukan daging burung puyuh adalah sebagai berikut. Perlakuan terbaik untuk tingkat keempukan daging burung puyuh terdapat pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung kulit kentang sebanyak 9% dengan persentase 1,74 kg/cm<sup>2</sup>. Perlakuan terbaik&nbsp; untuk daya ikat air terdapat pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung kulit kentang sebanyak 3% dengan persentase 33,00%.</p> 2025-05-16T12:04:56+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/603 Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk Dangke di Usaha Dangke Melona 2025-05-16T12:12:47+00:00 Suharni Suharni [email protected] Mihrani Mihrani [email protected] Anita Sari [email protected] Subhan Effendi [email protected] Aminata Sukriya [email protected] <p><em>Susu sapi perah adalah produk yang penting dalam industri peternakan dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Dangke adalah makanan tradisional khas Sulawesi Selatan dan merupakan indigenous produk Kabupaten Enrekang. Dangke diproduksi dari susu sapi melalui proses fermentasi secara tradisional dan dicampurkan dengan getah papaya (Enzim Papain) dengan proses pemanasan sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian produk dangke di Usaha Dangke Melona Kabupaten Enrekang pada tahun 2024. Analisis preferensi digunakan untuk mengidentifikasi preferensi konsumen terhadap produk dangke. Analisis preferensi diperlukan untuk meningkatkan daya saing, kepuasan konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabiltasnya. Analisis data yang digunakan untuk menentukan preferensi konsumen adalah analisis konjoin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap produk dangke di Usaha Dangke Melona adalah produk dangke yang memiliki aroma wangi keju , rasa yang pahit, tekstur yang agak kasar, harga mahal (</em> <em>Rp45.000,00) dan kemasan dengan kualitas yang baik. Atribut yang paling penting dalam memilih dan membeli produk dangke adalah aroma (23,256). </em><em>Nilai korelasi baik dengan metode Pearson’s R dan Kendall’s tau masing-masing 0,005 dan 0,013 </em> <em>&nbsp;0,05&nbsp; artinya ketepatan penilaian aktual dan penilaian berdasarkan hasil estimasi telah signifikan.</em></p> 2025-05-16T12:11:34+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/581 Penambahan Fermentasi Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L) dalam Ransum dengan Level Berbeda Terhadap Berat dan Persentase Karkas Ayam KUB (Gallus-gallus Domesticus) 2025-05-16T12:55:53+00:00 Muh. Syukur Arrajab [email protected] Munir Munir [email protected] Rasbawati Rasbawati [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fermentasi tepung kulit pisang kepok (<em>Musa paradisiaca L</em>) dengan level berbeda terhadap berat dan persentase karkas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan P0 (sebagai Kontrol), P1, P2 dan P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit, adapun level pemberian pada pakan sebagai berikut . P0 : Tanpa perlakuan&nbsp; 0%.P1 : Fermentasi tepung kulit pisang kepok 5% dari jumlah pakan. P2 : Fermentasi tepung kulit pisang kepok 10% dari jumlah pakan. P3 : Fermentasi tepung kulit pisang kepok 15% dari jumlah pakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan Fermentasi Tepung Kulit Pisang Kepok (<em>Musa paradisiaca L</em>) pada level yang berbeda berpengaruh&nbsp;sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap berat karkas dan berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap persentase karkas. Rata-rata berat karkas PO (362 gr/ekor), P1 (433 gr/ekor), P2 (506 gr/ekor) dan P3 (587 gr/ekor dan persentase karkas PO (52,86%), P1 (55,44%), P2 (57,62%) dan P3 (59,54%). Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan P3 dengan penambahan fermentasi tepung kulit pisang kepok sebanyak 15%.</p> 2025-05-16T12:55:53+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/641 Kualitas Fisik Berbagai Sampel Bahan Pakan Sumber Protein yang Disimpan di Laboratorium Nutrisi Ternak 2025-05-16T23:50:50+00:00 Rahma Fitriastuti [email protected] Fitriani Fitriani [email protected] <p>Pemeliharaan dan penyimpanan bahan umum merupakan hal yang sangat penting di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan mutu fisik beberapa jenis bahan pakan sumber protein yang merupakan bahan umum di Laboratorium Nutrisi Ternak, yaitu tepung ikan, dried distillers grains with solubles (DDGS), meat bone meal (MBM), dan bungkil kedelai, selama penyimpanan di Laboratorium Nutrisi Ternak. Sampel disimpan dalam tiga jenis kemasan berbeda (toples kaca, plastik PP <em>single sealed </em>dan toples plastik) dan diamati pada pekan ke-0, 2, 4, dan 6. Parameter yang dikaji meliputi kadar air serta karakteristik organoleptik seperti warna, aroma, dan tekstur. Pengamatan dilakukan dengan tiga kali ulangan. Hasil menunjukkan bahwa lama simpan dan jenis kemasan memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas fisik bahan pakan. Kemasan toples kaca lebih efektif menjaga kestabilan kadar air dibandingkan kemasan lainnya. Beberapa bahan pakan menunjukkan perubahan warna dan aroma, khususnya setelah penyimpanan lebih dari empat pekan. Berdasarkan hasil tersebut, pemilihan jenis kemasan yang sesuai menjadi faktor penting dalam menjaga mutu fisik bahan pakan selama penyimpanan laboratorium.</p> 2025-05-16T23:50:49+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/642 Analisis Saluran dan Efisiensi Pemasaran Telur Ayam Ras di PT Manuba Unggas Jaya Kabupaten Barru 2025-05-23T11:14:43+00:00 Harifuddin Harifuddin [email protected] Sukmawati Sukmawati [email protected] Subhan Effendi [email protected] Anita Sari [email protected] Aminata Sukriya [email protected] <p>Saluran pemasaran (<em>marketing channels</em>) merupakan sekelompok organisasi yang saling bergantung, mempunyai beragam fungsi serta terlibat dalam pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikomsumsi. Efisiensi pemasaran merupakan tolak ukur dari produktivitas proses pemasaran telur ayam ras dengan membandingkan sumber daya atau biaya yang digunakan terhadap output yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pemasaran. Efisiensi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah hal-hal yang mendukung ayam ras di PT Manuba Unggas Jaya Kabupaten Barru. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-April 2024 di PT Manuba Unggas Jaya Kabupaten Barru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dengan cara. Hasil penelitian memperoleh : (1) Saluran pemasaran Telur Ayam Ras di PT Manuba Unggas Jaya terdapat tiga bentuk saluan pemasaran yaitu: Produsen → Konsumen, Produsen → Pengecer → Konsumen dan Produsen → Pedagang Besar→ Pengecer → Konsumen. (2) Biaya pemasaran Telur Ayam Ras di PT Manuba Unggas Jaya paling tinggi terdapat pada saluran pemasaran III yaitu sebesar Rp46.500. Margin pemasaran Telur Ayam Ras di PT Manuba Unggas Jaya paling tinggi terdapat pada saluran pemasaran III yaitu sebesar Rp6.000. <em>Farmer’s share </em>pemasaran Telur Ayam Ras di PT Manuba Unggas Jaya tertinggi terdapat pada saluran pemasaran I yaitu memiliki <em>farmer’s share </em>100%. (3) Efisiensi pemasaran Telur Ayam Ras di PT Manuba Unggas Jaya yang dilihat dari segi biaya pemasaran, margin pemasaran, dan <em>farmer’s share, </em>saluran pemasaran paling efisien adalah saluran pemasaran I karena margin pemasaran yang paling rendah dan <em>farmer’s share </em>yang paling tinggi.</p> 2025-05-23T11:14:43+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/597 Konsentrat Hijau Indigofera zollingeriana: Solusi Pakan Berkelanjutan dengan Uji Kecernaan In Vitro 2025-05-27T05:30:16+00:00 Nevyani Asikin [email protected] Fitriani Fitriani [email protected] <p>Industri peternakan global menghadapi tantangan dalam menyediakan pakan berkualitas berkelanjutan akibat ketergantungan pada sumber konvensional seperti jagung dan kedelai yang rentan terhadap fluktuasi harga dan perubahan iklim. Indigofera zollingeriana muncul sebagai solusi alternatif yang menjanjikan dengan kandungan protein kasar tinggi (25-32%), serat mudah dicerna, dan produktivitas biomassa mencapai 15 ton/ha/tahun. Kajian literatur ini menganalisis potensi Indigofera sebagai pakan ruminansia melalui evaluasi parameter kecernaan in vitro. Hasil menunjukkan bahwa Indigofera memiliki kecernaan bahan kering (72-78%) dan protein kasar (80-85%) yang lebih unggul dibandingkan leguminosa tropis lain, didukung oleh kandungan serat rendah (15-20%), lignin (6-8%), dan tanin minimal (&lt;3%). Selain itu, Indigofera menjaga pH rumen stabil (6,2–6,8) dan mengoptimalkan konsentrasi amonia (15-20 mg/dL), meningkatkan efisiensi nitrogen hingga 22%. Keunggulan lingkungannya meliputi adaptasi di lahan marginal dan kemampuan fiksasi nitrogen. Dengan demikian, pengembangan pakan berbasis Indigofera tidak hanya layak secara teknis dan ekonomis, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan sistem peternakan berkelanjutan yang tangguh menghadapi tantangan global.</p> 2025-05-27T05:29:14+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ojs.polipangkep.ac.id/index.php/gallusgallus/article/view/593 Uji Organoleptik Perendaman Telur Asin Menggunakan Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale) Dengan Level Yang Berbeda 2025-05-30T07:36:17+00:00 Nafsil Mutmainna S [email protected] Nurul Amin [email protected] Rasbawati Rasbawati [email protected] <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur asin yang direndam menggunakan ekstrak jahe terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna. Kajian dilaksanakan pada Februari 2025, bertempat di Kampus Universitas Muhammadiyah Parepare. Penelitian ini menggunakan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing sampel terdiri dari 6 butir telur. Perlakuan yang diberikan dari P0 (control, tanpa perlakuan ekstak), P1 (40% ekstrak jahe), P2 (45% ekstrak jahe) dan P3 (50% ekstrak jahe). Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dengan penambahan ekstrak jahe dapat meningkatkan kualitas telur asin. Penambahan Ekstrak jahe dapat berpengaruh nyata terhadap aroma dan rasa warma telur asin, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap warna dan tekstur telur asin. Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan P3 dengan penambahan ekstrak jahe&nbsp; sebanyak 50%</p> 2025-05-30T07:32:15+00:00 ##submission.copyrightStatement##